Bertemanlah dengan orang-orang baik

Hari ini mau sedikit sharing tentang memilih teman atau orang yang dekat dengan kita.

Seperti yang sudah sangat sering kita dengar bahkan dijadikan syair oleh Opick, "..berkumpullah dengan orang sholeh". Seperti yang tertuang dalam surat Annisa : 69 "Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh dan mereka itu teman yang sebaik-baiknya".

Hal ini beneran lho. Karena rata-rata manusia itu hidup seperti tanah. Tergantung dengan siapa dia berkawan/lingkungan. That's why salah satu hal yang membentuk kepribadian seseorang tergantung lingkungannya.


Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628) 

Itu makanya, kita harus pintar-pintar memilih teman. Bukan sok milih-milih alias sombong ya. 

Tulisan ini saya dapat ide ketika ada seseorang yang saya kenal terpaksa mendapatkan ganjaran karena salah memilih teman. Ia harus kehilangan pekerjaannya, padahal di usia dia yang terbilang muda, dia sudah bisa mendapatkan posisi yang bagus. Dan orangnya pun terlihat energik, cantik dan supel.

Awalnya saya sempat tidak percaya. Ah mungkin dia terpaksa diberhentikan karena temannya masih kabur. Tapi kan temannya beda perusahaan, kenapa harus sampai dipecat?

Akhirnya, cerita utuhnya di dapat. Dan ternyata ini bukan pertama kalinya ia melakukan penipuan tersebut. Sebelumnya, ia dan temannya sempat juga di perusahaan dia dan berhasil. Namun saat itu hanya 1 barang saja, jadi mungkin terlewat.

Nah, karena sudah pernah berhasil, kali ini mereka mencoba di perusahaan temannya yang sampai sekarang masih kabur itu. Tidak tanggung-tanggung lebih dari 1 barang mereka lakukan dan masalahnya pula, 1 barang aja harganya bisa 2 digit juta, bagaimana tidak sampai heboh.

Naasnya, di CCTV si anak ini terlihat jelas mukanya dan ada temannya yang pegawai di sana mengenalinya. Ya sudah, dicarilah dia. Dan setelah diselidiki lebih dalam, ternyata bukan pertama kalinya, bahkan ditempat dia saat ini juga pernah, ya wajar saja bila perusahaan mengambil tindakan tegas.

Sayang sekali bukan. Mau untung jadi buntung. Masalahnya memelihara kepercayaan itu tidak mudah. Semoga setelah kejadian ini, mereka pada sadar dan tidak melakukannya lagi. Karena ingat, sesuatu yang didapatkan dari cara yang tidak benar maka tidak akan membawa berkah dan kedamaian dalam hidup. Apalagi jika kita sampai berani memberikannya kepada keluarga kita. Apa tega kita memberikan mereka barang haram??

Sekian saja. Karena ide postingan ini sudah lama sedang baru bisa dilanjutkan sekarang, jadi lupa gitu mau nulis apalagi.

Selamat berkerja cerdas dan halal ^_^


Comments

Popular posts from this blog

Different but Not Less

Grimace

Losing Isaiah