Posts

Showing posts from 2012

Learn New Thing

Image
Hari ini banyak hal baru yang gue pelajari. Sebenarnya setiap hari kita selalu belajar hal baru, baik yang menyenangkan ataupun tidak. Hal-hal baru tersebut dapat memberikan efek positif maupun negatif, tergantung bagaimana kita menanggapinya. Hal baru yang gue pelajari hari ini adalah tentang Asertif. Sore ini, ada kelas Bahasa Inggris. Tidak sepertinya biasanya, Mr Gabriel tidak bisa mengajar kemarin (kelasku Senin dan Rabu pukul sore). Akhirnya ia menggantinya hari ini. Dan hari ini, ia mengajarkan kami tentang Assertiveness. Dia meminta kami make a sentence to describe what Assertiveness is. And in English off course. Giling..dalam bahasa aja due nggak ngerti, gimana caranya deskripsiin dalam English. I just give an answer that, Assertive is the opposite of Aggressive.  Ternyata oh ternyata, Asertif tuh  kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, spesifik, dan tidak taksa (multi-tafsir, ambigu), sambil sekaligus tetap peka terhadap kebutuhan orang lain dan reaksi mereka dalam

Juz start n Go!

Image
Hari ini saya nonton 2 film keren. About life. Yaitu: We Bought A Zoo by Matt Damon The First Grader Kedua film itu benar2 mengajarkan saya tentang hidup. Bersyukur atas yang telah kita miliki, tidak menyerah dengan keadaan yang kurang menguntungkan dan selalu optimis, dan seperti judul yang saya berikan di notes ini adalah, juz start and go! Di film pertama WBAZ, Benjamin Mee, tokoh utama, memiliki prinsip bahwa "kita harus melakukan kegilaan (setidaknya) 20 detik (untuk sukses)". Kalau menurut saya, maksud Mr. Mee adalah, setidaknya kita harus berani memulai sesuatu hal yang belum pernah kita lakukan "kegilaan" agar kita bisa sukses. Benar juga. Kegilaan di sini bukan berarti hal-hal diluar logika. Tetapi sesuatu yang selama ini tidak kita lakukan karena kita tidak yakin, tidak berani, menutup diri, dan hal-hal negatif lainnya yang justru semakin membuat kita menjadi orang yang terbelakang. Kita menjadi orang yang gugup, rendah, dan apatis. Apa ya

Rumah Berpekarangan Luas

Setiap pagi, aku selalu melewati jalan yang sama di waktu yang hampir bersamaan. Selisih 1-2 menit saja sepertinya. Jenuh juga terkadang dengan rutinitas ini. Tapi selalu saja ada 1 yang bisa membuatku melepaskan penat ini. Satu yang selalu membuatku bergairah setiap melihatnya. Satu yang selalu membuatku bertanya dan bertanya. Ya, ad satu rumah dibelokan itu. Rumah yang memiliku pekarangan yang luaaaaas sekali. Kira-kira halaman depannya itu kalau dibikin rumah tipe 36 bisa jadi 3,5 bangunan. Luas sekali kan. Rumah ini dulu belum berpagarkan permanen seperti saat ini. Dulu ia hanya dijaga oleh pohon pagar. Seiring berjalannya waktu, sang pemilik mulai membuat pagarnya menjadi permanen. Entahlah mengapa ia lakukan itu, mungkin agar terlihat lebih modern. Secara perlahan, jalan setapak dari depan gerbangnya sudah dipasangkan konblok, yang selama ini hanya tanah merah. Lebih rapi dan bersih. Mengingat sekarang sering sekali hujan, tak terbayang tebalnya sendal, sepatu kita keti

Jeprat-Jepret

Gw seneng banget foto. Mengabadikan setiap moment yang ada karena kita (gw khususnya) g tau sampai kapan gw bisa melihat ini semua. Apapun gw jadiin objek foto2 gw, dari Keyra, kucing, anak2 kecil yang gw lihat di sekitar gw, bahkan charger gw pun gw foto. Banyak banget hal yang musti gw pelajari untuk bisa menjadi fotografer profesional, tapi EXPERIENCE IS still THE BEST TEACHER. Dengan rajin jeprat-jepret, mengukur angle2, pemberian efek dan lainnya, walllaaaa...gw senang dengan hasilnya. Senang karena suka aja. Bukan untuk dipamerin tapi untuk koleksi gw. Fotografi itu sama kayak nulis. Gw nggak bilang gw penulis yang handal, tapi gw suka nulis. Gw nulis apapun yang gw suka, apapun yang saat itu bisa gw tulis, apapun yang muncul di otak gw. Gaya bahasanya??? Yaa..gaya bahasa gw g kayak sastrawan, pujangga, tapi ya cukup jadi gw. Klo diibaratkan pencipta lagu, gw tuh kayak Melly Goeslow yang nyiptain lagu dengan lirik2 sederhana, bukan dengan kiasan seperti Ahmad Dhani. Tapi lagu

Photography with Android

Terimakasih banget buat  GooglePlay  (dulu namanya Google  Market ) karena sudah menyediakan berbagai aplikasi yang bisa buat gw untuk berexplorasi dengan hal-hal yang gw sukai. Aplikasi yang gw sukai adalah: Camera360  yang bisa memberikan berbagai efek foto (walau akhirnya membuat gw jd jarang edit foto pake photoshop dan kurang kreatif juga, tapi tetap I Love This App!). Ada berbagai efek yang menarik, dari seperti  Enhance  (tampilan warna lebih tajam),  Huge Head  (baru dan seperti fish eye),  Magic Skin  (manipulasi menjadi lebih halus),  LOMO  (jd g perlu beli camera Lomo),  Light Color  (warna menjadi lebih bersih dengan efek2 tambahan seperti Jelly, Sweet, dll),  HDR ,  Retro ,  Sketch  (seperti gambar),  Colorful ,  Dreamlike (glowing2 gitu deh),  1839  (jadul abis),  Funny  (efek mirror dr berbagai sisi),  Ghost  (there's a ghost in ur picture),  Magic Color  (memunculkan warna tertentu dari objek),  B&W . Pixlr-o-matic  tempat edit foto (seperti ruang cuci foto)

Elo sih Enak...

Tidak boleh MeNgeLuH!!! Hufth... Ya, aku tahu. Mengeluh tidak baik Tapi entah mengapa hari ini aku ingin Teriak!!!! Bila boleh meminjam kata2 temenku, "Elo sih enak (jelek)!" tapi kata yang di dalam kurung bukan "jelek", melainkan, "Elo sih enak (g angkat telpon/g langsung nerima komplain langsung)!" And what a nightmare think is..aku lupa bawa kerjaan yang kemaren aku bawa ke rumah (ceritanya mau dikerjain di rumah..taunya...). Ketika memutuskan sesuatu secara terburu-buru..selalu ada impact nya. Para thinker..planner..hanya bisa meeting..meeting..dan meeting. Tetapi para pioners..mereka harus di depan..menjanjikan hal-hal yang mereka sendiri belum tahu bagaimana hasilnya, kapan kepastiannya. Tanpa bermaksud untuk memberikan janji2 palsu. Ough... Dan yang paling menyebalkan adalah ketika customer mengancam akan bilang ke atasan. Go a head..aku malah seneng..karena mereka harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di bawah. Aku tidak takut selama meman

Make it Simple!!!

Image
Waw...lagi benar2 penat dengan rutinitas yang ada. Tapi itulah hidup. Tanpa ada "permasalahan" hidup akan terasa hampa, tanpa ada tantangan, tidak akan ada tujuan yang ingin dicapai. Hidup itu sederhana. Tentang pencapaian sebuah tujuan dengan cara yang sederhana pula. Namun, terkadang kita melihatnya terlalu rumit, berat, sehingga membuat kita STRESS!!! Hari ini dapat pelajaran yang berharga banget dari seorang teman yang akan mengikuti Psikotest dari kantor dan dari sebuah game yang baru saya download di hp. Hehehe.. Terkadang, kita terlalu memikirkan suatu permasalahan itu rumit sekali. Kita berteriak, menggerutu, ngomel-ngomel tidak keruan, bermuka masam, bahkan sampai "menyemprot" orang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah kita (maaf ya yang sering kena jutekkan saya). Pelajaran berharga tentang "kesederhanaan" masalah dari psikotes teman saya tadi adalah, dia memikirkan soal-soal itu terlalu rumit. Bagaimana deret-deret hu

Ketika Kekuasaan di Atas Segalanya

Image
Wew..finally kelar juga nonton film ini. Jadul man..tahun 2008. Qiqiqiqi.. Maklum, jarang keluar rumah, jadi djarum (DJAga RUMah) aja deh. Sebenarnya mata ini sudah mulai lelah, tetapi entah mengapa ada 1 film lama yang menggangguku. Memintaku untuk menontonnya (lebay mode on). Film ini berjudul "The Boy in the Striped Pajamas". Baru berhasil searching n download dari salah satu situs yang menyediakan berbagai film dan games gratis. Entah mengapa, film ini sudah membuatku jatuh cinta ketika pertama kali membaca judulnya. Aku biasanya menilai film dari pemainnya (yang sudah aku kenal), atau karena referensi. Film ini, aku baru tahu ketika aku sedang searching film-film yang disediakan. Dari judul, gambar cover dan sinopsisnya, entah mengapa aku yakin bahwa ini adalah film yang bagus. Setelah cukup lama ada di pc, akhirnya malam ini aku berhasil menontonnya. The Boy in the Striped Pajamas, film yang diambil dari jaman kejayaan Hitler (kalau tidak salah). Dimana masa itu

Losing Isaiah

Image
Pagi ini..sambil menyeruput mie kuah, gw nonton film "Losing Isaiah". Film ini mengisahkan tentang seorang anak dari hitam yang menjadi korban ketidakdewasaan orang tuanya sehingga si ibu membuang anaknya ke tempat sampah. Sadis, kejam, g punya naluri keibuan. Beruntungnya anak ini diketemukan oleh orang kulit putih. Anak ini hampir mati, tapi beruntunglah ia masih bisa diselamatkan. Keluarga kulit putih ini kemudian merawat dan membesarkan anak ini, Isaiah, sekaligus mencoba untuk mengadopsinya. Keinginan mereka terkabulkan karena tidak ada orang yg mengaku memiliki anak itu. Legalitas pun terjadi. Seiring berjalannya waktu, Isaiah tumbuh menjadi anak yang lucu. Keluarga Lewin (klo g salah yg adopsi namanya Lewin) sangat menyayangi Isaiah, tak peduli warna kulit mereka bereda. Mrs. Lewin mengajarkan Isaiah seperti anaknya sendiri. Keluarga Lewin benar2 menyayangi Isaiah. Meski anak remaja mereka, Hannah, sempat kecewa karena ketika ia pentas harus terganggu dengan