Kita adalah Penentu

Sifat, sikap, tindakan kita bersumber pada lingkungan kita berada. Bukan hanya karena faktor keturunan, tapi juga karena apa yang sering kita lihat, kita dengar dan kita rasakan. Ketika sisi idealis kita keluar, kita menyatakan bahwa kita tidak akan melakukan hal2 yang pernah kita rasakan tidak bagus. Kita tidak mau orang2 di sekitar kita, orang yang kita sayang, anak2 kita merasakan hal tidak enak yang pernah kita rasakan.

Tapi tanpa kita sadari, terkadang kita melakukan hal-hal yang tidak kita sukai itu. Bukan karena kita inginkan, tapi benar2 di luar kendali. Hal ini bisa terjadi karena hal2 itu telah terekam jelas di alam bawah sadar kita. Dan akhirnya, kita menyesali karena telah bertindak bodoh. Regret dan promise tidak akan melakukan itu lagi. Tapi mungkin hal itu akan terus berulang. Tetapi kadarnya mungkin semakin mengecil.

Menyalahkan orang2 di sekitar kita bukanlah jawabannya. Seburuk apapun pengaruh yang diberikan oleh lingkungan kita, faktor penentu adalah di dalam diri kita sendiri. Ketika kita telah bersikukuh untuk melakukan hal yang benar, maka hal itulah yang akan terjadi.

Jadi ingat film The Blind Side, tentang anak negro yang hidup dari keluarga yang berantakan. Tinggal di lingkungan yang penuh dengan kekerasan. Tetapi apa yang terjadi? Dia justru hidup dengan penuh cinta kasih. Ia akan melindungi orang2 yang ia sayang, seperti apa yang ia idam2kan selama ini. Dan ini adalah kisah nyata. Jadi pengen nonton lagi.

Hargailah orang lain sebagaimana kau ingin dihargai. Dan cintailah orang lain sebagaimana kau ingin dicintai. Bukan berarti berharap kau akan mendapatkan hal yang sama, tetapi dengan melakukannya sepenuh hati, yakinlah bahwa kau akan segera mendapatkan hal yang sama, meski belum tentu dari orang yang kau beri. Ikhlas ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Different but Not Less

Grimace

Losing Isaiah