Yang Hak pasti Akan Datang

Malam ini (jam 00.39), saya masih terjaga untuk rekap data produksi titipan teman atas permintaan klien (kalau bukan karena audit, g diminta. Kemana aja jeuuung). Tapi memang, segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Berkat harus narik data yang cukup banyak sehingga memakan waktu, saya jadi sempat untuk mengecek email Y! saya yang sudah lama tidak saya tengok2 karena isi emailnya banyak banget karena milist. Sudah beberapa saya Unsubscribe karena isinya yang hanya iklan.

Dan ternyata setelah saya sortir, karena email yang selama ini saya abaikan, email yang belum dibaca adalah email dari motivator. Dan saya jadi tertarik untuk menulis di blog karena isinya pas sekali dengan apa yang saya "pegang" selama ini. Posting dari Kang Dadang Kadarusman tentang Rejeki Kita yang Sesungguhnya memiliki inti pesan adalah, apa yang sudah menjadi hak kita itu pasti datang. Tinggal kitanya saja, apakah diam saja ketika melihat hak kita diambil orang, ataukah kita berusaha untuk menuntut/bertanya mengapa yang sudah hak tidak kita dapatkan.

Seringkali kita, saya, ketika melihat/mendengar/merasa bahwa rejeki kita yang sudah didepan mata tiba-tiba di ambil orang lain, kita hanya dongkol, marah-marah, BT, sedih, dan hal lainnya yang lebih pada hal negatif. Padahal kita berhak lho untuk bertanya kepada si "pemberi" kenapa rejeki kita belum kita terima. Itu lebih baik, daripada kita membicarakan dibelakang, negatif thinking, dan hal lainnya yang justru membawa dampak buruk pada hati kita.

Dan kata2 yang menyejukkan hati dari tulisan Kang DeKa adalah "...bagi orang-orang yang sabar dan terus berikhtiar disediakan pengganti yang lebih baik dari rejeki yang luput dari tangannya. Maka jika sesuatu luput atau terenggut dari tangan kita, tidak usah terlampau membuat hati gusar. Mendingan bersabar. Lalu diikuti dengan ikhtiar."

So, milih mana? Diam, mengeluh dan benar2 kehilangan hak kita tanpa tahu alasannya, ataukah mencoba bertanya kepada si pemberi, kenapa? Its up to you guyz 

Comments

Popular posts from this blog

Different but Not Less

Grimace

Losing Isaiah