Keputusan yang Berat

Kebanyakan orang berlomba-lomba memiliki jabatan yang tinggi, karena melihat "uang" yang pasti lebih tinggi. Padahal semakin tinggi jabatan, meski gajinya emang lebih tinggi, tapi tanggung jawab yang diemban juga semakin berat.

Trus, kita stuck saja begitu dengan posisi kerja kita saat ini?
Ya tidaklah, kita harus terus menjadi orang yang berkembang, menjadi lebih baik. Hanya saja, jangan hanya iri melihat seseorang yang memiliki posisi lebih tinggi karena gaji yg tinggi, karena mereka memiliki beban yang semakin berat.

Hari ini, saya kembali dihadapkan pada posisi harus memutuskan hal yang buat saya sangat berat. Di tengah kondisi perusahaan yang sedang diuji, saya dihubungi oleh HRD mengenai beberapa karyawan kontrak yang ditempatkan di cabang2.

Oh tidak, hari ini datang juga. Saya sangat tidak suka saat ini.

Saya berada dalam pilihan yang sulit, namun apalah arti saya dalam perusahaan ini sehingga bisa membuat keputusan akhir? Jadi saya mencoba melihat secara logika penilaiannya (walau beraaaaaat) :

  1. Kinerja mereka selama ini
  2. Produksi/Keuntungan bagi perusahaan

Dan keluarlah keputusan yang menyakitkan, berat dan saya berharap jangan saya yang memutuskan. Berat karena untuk kinerja mereka bagus, namun ketika ditanya produksi/benefit bagi perusahaan saat ini, saya tidak punya jawaban.

Di blog ini, saya hanya bisa meminta maaf kepada mereka yang dengan sangat berat hati harus saya putuskan. Saya tidak meminta Anda mengerti saya, namun saya akhirnya tahu, apa yang dirasakan mereka-mereka yang berada di posisi saya saat ini, dan itu sangat-sangat tidak nyaman.

Comments

Popular posts from this blog

Different but Not Less

Grimace

Losing Isaiah