2nd Chance

Apajadinya bila dalam hidup lo diberikan kesempatan kedua dengan cara yang tidak diduga-duga? Itulah yang dialami oleh Mike O'Donnell (Mattew Perry) ketika ia berada diambang kehancuran. Karir yang gagal, rumah tangga yang hampir berakhir dan anak-anak yang menganggapnya pecundang. He got the second chance to be 17 again.



Mike (17) yang berperan sebagai Mark (nama samaran) mencoba masuk ke Hayden High School, sekolahnya yang dulu dan sekolah tempat anak-anaknya sekarang. Ia dihadapkan pada kenyataan anak-anaknya di sekolah. Bagaimana ia mampu mengembalikan kepercayaan anak lelakinya yang ternyata berbakat di bidang basket seperti dirinya namun harus terasingkan oleh ketua tim basket yang arogan dan ternyata pacar putrinya.


Mark (Zac Efron) pun harus berhadapan dengan ibu dari kedua anaknya, sebagai Mark, anak dari uncle Ned-sahabat Mike. Keinginannya untuk bisa tetap berakting sebagai Mark, tetapi tidak bisa menutupi hasratnya untuk bisa memiliki istrinya lagi.


Alex
Berbagai kejanggalan ditemui dan membuat bingung keluarga ini, tapi akhirnya kembali fokus. Mark berhasil membuat anak lelakinya, Alex, masuk ke dalam tim basket dan mendapatkan pacar. Ia juga berhasil melepaskan anak perempuannya, Maggie, dari ketua tim basket. Scarlet, istrinya-ibu dari Alex dan Maggie, berterimakasih kepada Mark yang sangat membantu membangun kepercayaan diri dalam diri Alex. Scarlet yakin Mark akan menjadi lelaki yang sangat hebat. Mereka pun berciuman dan merusak semua nilai plus Mark. Scarlet menegaskan bahwa ia adalah ibunya Alex, ibunya Alex. Dan Mark pun mendapatkan berbagai tamparan dari Maggie n friends, dan tentu saja Ned karena Mark/Mike telah berhasil merusak rumah dan stuff milik Ned.


Mike n Ned diskusi
Mark stress karena ia harus menghadiri sidang perceraian dengan istrinya. Ia hancur berantakan. Ia merasa gagal. Karena masih belum kembali menjadi Mike, Mark dan Ned pun hadir sebagai wakil dari Mike. Mark meminta izin untuk membacakan surat dari uncle Mike. Ia menceritakan awal pertama jatuh cinta pada Scarlet dan akan mati bila tidak bisa memilikinya (so plastic..hohoho..). Dan the end of the letter, Mike menyatakan bahwa bila benar ia mencintai istrinya, maka ia harus membiarkan istrinya melanjutkan hidup dan memperoleh kebahagiaan.


Scarlet terenyuh dan minta sidang ditunda. Dan ia sungguh terkaget-kaget, karena surat yang ditinggalkan Mark di ruang sidang ternyata hanya berisi waktu dan tempat sidang. Ia merasakan kejanggalan itu lagi. Ia merasa suaminya ada di sana. Ketika ditaman pun, ia menemukan cincin pernikahan mereka dan sebuah pesan untuk Scarlet.


At the final game, Scarlet dan Maggie menghadiri pertandingan Alex dan juga Mark pastinya. Scarlet kaget ketika Mark memberikan tanda yang sama seperti 20 tahun yang lalu di final basket. Ia pun langsung berlari dan berdiri di tempat dulu ia berada. Ketika Mark mendapatkan bola, ia melihat Scarlet di sana. Ia kembali terbawa ke 17 tahun yang lalu ketika ia lebih memilih Scarlet dibandingkan masa depannya sebagai pemain basket. Ia pun memberikan bolanya kepada Alex yang berada di bangku cadangan.


Mark berlari mengejar Scarlet dilorong dan tiba-tiba ia kembali menjadi Mike dan Scarlet melihat perubahan itu. n happy ending story.




Tidak semua orang mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup untuk dapat memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Bertindaklah hati-hati dan bertanggung jawab dengan apa yang telah kita pilih. Berikan yang terbaik dan jangan pernah menyesal. Terus belajar dan menjadi yang terbaik bagi keluarga kita. Ingatlah, bahwa orang pertama yang merangkul kita ketika kita jatuh adalah keluarga kita. Orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan kita.

Love ur family with full. I love you full!!!

*ini pertama kalinya gw nonton filmnya Zac Efron dan baru tau kalau dia ternyata actor di High School Musical. Hahahahaha...ke laut aja lo..haree geneee baru tau. Wkwkwkwkwk...

Comments

Popular posts from this blog

Different but Not Less

Grimace

Losing Isaiah